Kamis, 11 September 2014

DISKUSI


Diskusi merupakan pertemuan beberapa orang yang bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang dibahas adalah menyangkut kepentingan bersama sehingga keputusan yang diambil pun merupakan hasil kesepakatan bersama. Diskusi merupakan sarana yang tepat untuk menambah pengetahuan, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan.

Berikut ini merupakan contoh notula diskusi sekaligus permasalahan yang bisa dibahas dalam suatu diskusi :

NOTULA DISKUSI

Topik Diskusi        : Pelanggaran Pemilu Legislatif
Hari, tanggal                    : Kamis, 21-08-2014
Waktu                   : (08:45 WIT)
Tempat                  : kelas XII IPA 4, SMA NEGERI 1 JAYAPURA
Moderator             : Dwiki Kurnia
Notulis                  : Syafiah Yustika
Peserta Diskusi     :  1. Muh. Sukri
2. Armando Apalem
3. joseph 

PERMASALAHAN :

Masih teringat pada bulan April lalu Bangsa Indonesia baru selesai mengadakan Pemilu Legislatif. Pemilu yang diadakan ditahun ini ternyata banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran diberbagai daerah di Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran tersebut banyak ditemukan dipelosok-pelosok daerah yang minus akses informasi, komunikasi, transportasi, akses pendidikan, dll. Berikut contoh pelanggaran yang ditemukan, diantaranya penggelembungan suara pada beberapa caleg, adanya politik uang/memberikan uang kepada pemilih untuk memilih salah satu caleg, daftar pemilih tambahan yang tidak memenuhi syarat, pencoblosan yang lebih dari satu kali, adanya pemilih yang namanya tidak terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap), masih adanya atribut kampanye pada masa tenang/ pada hari H pencoblosan, manipulasi data yang dilakukan oleh KPU. Dengan adanya pelanggaran yang ditemukan tersebut bisa dikatakan bahwa pemilu di Indonesia banyak yang sudah tidak menggunakan asas LUBERJURDIL (Langsung,Umum,Bersih,Rahasia,Jujur,dan Adil) dalam memilih. Bisa dikatakan juga pelanggaran tersebut merupakan bagian dari budaya demokrasi yang sudah rusak parah. Tingkat pelanggaran ini juga menunjukkan tidak adanya kejelian dari Bawaslu dan belum efektifnya kinerja petugas pengawas atau petugas terkait ditingkat daerah. Pelanggaran yang banyak itu membuat pemilu legislatif di Indonesia sudah tidak jujur,bersih, dan adil lagi sehingga membuat banyak warga Indonesia yang sudah tidak percaya pada pihak penyelenggara pemilu. Bisa dipastikan apabila pemilu dilakukan lagi, semangat warga Indonesia dalam memilih berkurang sehingga membuat angka Golput meningkat. Entah pihak mana yang paling bertanggung jawab dalam permasalahan ini, apakah Bawaslu,KPU,ataukah Panwaslu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar