Sabtu, 11 Mei 2013

CERPENKU - CINTA HIGIENIS

hiks.
saya ingin bagikan sedikit hasil tulisanku dalam bentuk sebuah cerpen nih. ini sebenarnya tugas bahasa indonesia dari guruku. aku disuruh buat cerpen yang judulnya ditentuin oleh guruku sendiri (cinta higienis). paragraf pertamanya pun dibuat sendiri oleh guruku. sebenarnya aku ngak mahir dalam menulis cerpen, tapi aku usahakan harus selesai. bayangkan aja aku selesaikan cerpen ini tuh hampir 2 minggu. hehehe =D.
dan berikut ini adalah cerpen hasil karyaku sendiri loh. happy reading.

******


Sudah dua pekan ini aku tidak melihat dia yang tampangnya paling cool dikelasku. Joshua ya..nama itu yang selalu ada di pikiranku. Aku sedang makan ingat dia, aku sedang tidur memimpikannya, aku mau belajarpun masih ingat dia. Yah, kacau sekali pikiranku.
Itulah hal yang terjadi padaku setelah beberapa bulan dia pindah ke sekolahku. Hal yang mungkin terjadi pada setiap cewek yang mengenal Joshua. Disekolah Joshua dikenal sebagai cowok yang berkharisma, ramah pada semua orang dan cool. Mungkin karna itulah dia menjadi cowok idaman semua cewek disekolah. Tak terkecuali nurlisa, si cewek centil yang selalu mengejar-ngejar Joshua.
******
Hmmm,, udara pagi yang menyegarkan menemani aku berangkat ke sekolah. Namun aku tak bersemangat seperti biasanya, semua itu karna aku tak melihat Joshua selama dua pekan ini. Tak tau ia kemana, aku tak ingin menanyakan keberadaannya. Karna aku tak mau orang lain menganggap kalau aku tuh perhatian pada Joshua karna menanya – nanya tentang dia.
Treet..treet..
Bel sekolah berbunyi sesaat aku tiba di kelas. Ketika aku baru saja duduk tiba-tiba nurlisa menghampiriku.

“eh, lama sekali aku tidak melihat Joshua” kata nurlisa
“golda, apakah kamu tau Joshua dimana? Semua cewek menanyakan keberadaannya” tanya nurlisa
“apa? Joshua. Aku tak tau dia dimana dan juga tak ingin tau keberadaannya” jawabku dengan sombong.
“yee,, biasa aja dong. Emang ya cewek yang ngak punya perasaan itu kayak kamu gitu” kata nurlisa dengan sinis.
“epen ka. Aku tak peduli apa katamu” kataku.
Huh, aku benci sifatku yang pura-pura ngak peduli dengannya. Tapi mau buat apalagi, aku tak mau orang lain mengubah imageku yang awalnya dikenal sebagai cewek sombong dan tak pernah peduli dengan cowok tiba-tiba menjadi lebih perhatian pada seorang cowok.
*****
Keesokan harinya pada saat aku tiba dikelas. Tiba-tiba saja suasana kelas riuh dengan teriakan.
“Joshuaaa,, kamu dari mana saja? Kami selalu mencari-carimu selama dua pekan ini” kata beberapa cewek dikelasku
“ah pangeranku, Joshua. Kamu dari mana saja? Kamu tega membuatku menunggu selam dua pekan ini” kata nurlisa dengan kelebayannya
“ maafkan aku teman-teman, aku baru saja pulang dari Amerika untuk menjenguk ayaku yang sedang sakit” kata Joshua.
“ooo, kami kira kamu telah pindah dari sekolah ini” kata nurlisa.
“ah, tidak. Masa aku baru beberpa bulan disini langsung pindah lagi. Hahaha, tidak mungkin” kata Joshua sambil tertawa.
Tak ku sangka ternyata Joshua yang datang sehingga membuat kelas menjadi sangat riuh dengan teriakan. Hatiku tiba-tiba saja menjadi tentram ketika bisa melihat wajahnya. Aku sangat senang ketika melihatnya, namun tak ku tunjukan rasa senangku itu. Dengan sifatku yang acuh, langsung saja aku berlalu dan duduk dibangkuku. Kemudian nurlisa dengan kecentilannya menegur Joshua yang posisi duduknya tepat dibelakangku.
“Joshua. Aku sangat merindukanmu. Aku yakin kamu juga pasti merindukanku, iya kan?” tanya nurlisa.
“hah, iya aku rindu kamu dan juga rindu pada semua teman dikelas ini” jawab Joshua.
“iiihh, kamu tuh seharusnya cuma rindu pada aku aja. Teman-teman disini tuh pada gak penting” kata nurlisa.
“hahaha, kamu nih lucu banget” kata Joshua.

Aku yang mendengar percakapan mereka sungguh tak suka. Aku tak senang mendengar nurlisa yang sok akrab dengan joshua, langsung memarahi nurlisa.

“heh, nurlisa. Kamu berisik banget sih, gak lihat apa aku lagi belajar nih” kataku denga ekspresi marah.
“yeh, golda. Kau biasa aja dong. Kamu ngak suka ya lihat aku mengobrol dengan Joshua? Karna dikelas ini kan yang tak pernah menegur Joshua kan cuma kamu” kata nurlisa.
“eh, jaga ya bicaramu. Siapa juga yang ngak suka, aku hanya agak terganggu karena obrolan kalian yang terlalu berisik” jawabku.
“Alah, alasan aja kamu. bilang aja kamu ngak suka” kata nurlisa dengan nada mengejek.
Tiba-tiba Joshua menengahi.
“sudah – sudah kalian seperti anak kecil saja” kata joshua.
“bukan aku yang seperti anak kecil, tapi si golda tuh” kata nurlisa.
“eh, diam luh. Mulutmu itu seperti racun aja” kataku.
“sudah – sudah, nurlisa kamu diam aja. Mungkin kita yang terlalu berisik sehingga menggangu golda yang sedang  belajar. Maafkan kami ya golda” kata joshua.
“iya,iya” jawabku.

Sebenarnya aku sangat senang joshua ramah padaku, tapi kesenanganku itu tiba – tiba sirna karna cerewetnya si nurlisa. Arrgghh.. dasar cewek centil.

*****
Setelah dua jam kita belajar waktu istirahat tiba. Aku melihat nurlisa mengikuti joshua. Pada saat joshua ingin ke kantin. Hatiku terasa panas melihat nurlisa yang selalu menempel seperti perangko pada joshua. Pada saat dikantin, aku melihat nurlisa masih  menempel pada joshua. Sambil duduk di bangku kantin, nurlisa menggandeng tangan joshua dengan erat. Serasa aku ingin melempar nurlisa dengan sepatuku karna ia terlalu kecentilan sama joshua. Tapi mengapa joshua ngak berusaha melepas gandengan nurlisa? Apakah mungkin joshua menyukai nurlisa? Tak taulah. Setelah melihat hal itu aku tak begitu simpatik lagi sama joshua. Mungkin rasa sukaku mulai berkurang.

Beberapa hari kemudian, aku dengar kalau joshua sudah semakin dekat sama nurlisa. Aku sebenarnya khawatir dengan kedekatan joshua dan nurlisa. Aku takut joshua bakalan ikut terjerumus kedalam dunianya nurlisa. Karna joshua tak tau kalau sebenarnya nurlisa itu sebenarnya cewek yang sudah masuk ke dunia narkoba, hanya saja nurlisa tidak terlalu menampakkan kalau sebenarnya ia cewek yang nakal. Waktu pun berlalu, joshua sudah semakin akrab dengan nurlisa. Semakin lama kelakuan joshua disekolah juga sudah mulai berubah, misalnya : ia sudah jarang masuk, jarang kumpulin tugasnya,sehingga nilai-nilainya jeblok. Aku yang sangat prihatin dengan joshua. Memberanikan diri untuk berbicara dengan joshua, dibelakang sekolah pada saat ia sedang berkumpul dengan komplotannya nurlisa.

“hey, joshua” kataku menegur joshua.
“iya, ada apa?” tanya joshua.
“aku ingin bicara sesuatu padamu?” kataku.
“oo, iya. Bicara saja” kata joshua.
“joshua, aku ingin kamu berhenti bergaul dengan nurlisa,aku tak ingin melihatmu terjerumus lebih jauh lagi. kamu harus berhenti sekarang juga” kataku pada joshua.
“apa maksudmu? Aku tak mengerti.” Jawab joshua dengan nada bingung.
“apakah kamu tak merasa, kamu itu sudah berubah banget dari awal kamu berteman dengan nurlisa.  Kamu itu sudah terpengaruh oleh lingkungan negatifnya. Joshua coba kamu fikirkan” kataku.
“hmmm….” Kata joshua sambil berfikir.

Pada saat joshua ingin menjawab argumenku tiba-tiba saja nurlisa datang. Aku sangat kaget akan kedatangannya. Aku baru sadar kalau sedari tadi nurlisa mendengar obrolanku dengan joshua.

“eh golda, apa maksudmu menghasut-hasut joshua untu tidak berteman denganku” tanya nurlisa
“aku tak menghasutnya, aku hanya berusaha mencegahnya agar tidak terjerumus terlalu jauh ke dalam duniamu. Aku tak mau melihatnya hancur karna perbuatanmu” kataku membela diri.
“alah, so alim luh. Sejak kapan kamu pehatian pada cowok,heh? Jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh” kata nurlisa.
“aku tak berusaha untuk menjadi pahlawan kesiangan, aku hanya tak ingin melihatnya hancur,nurlisa. Kamu juga harus keluar dari situ. Kamu sudah terlampau jauh, ayolah lisa kamu harus sadar kalau dunia itu dapat menghancurkan masa depanmu” ujarku.
“sudah jangan mencoba menceramai ku lagi. aku sudah bosan dengar kata-kata seperti itu. Aku ingin joshua selalu bersamaku dan mengikuti hal-hal yang selama ini aku lakukan ”kata nurlisa.
“kamu cewek yang picik, lisa. Kamu tega menjerumuskan temanmu sendiri.” Kataku
“alah, banyak omong luh” kata nurlisa .

Tiba-tiba nurlisa menamparku dan juga memukulku dengan tangannya. Ia memukuli sampai aku pingsan. Aku sudah tak sadarkan diri. Akupun tersadar kembali sudah ada di ruang PMI. Aku tak tau siapa yang membawaku kesini. Tapi kata teman-temanku joshualah yang membawaku kesini. Katanya dia yang memberhentikan lisa untuk tidak memukuliku lagi. lisa sangat tega melakukan hal tersebut padaku, meskipun aku diberlakukan seperti itu namun aku tak marah sedikit pun karna aku lakukan itu alasannya hanya satu untuk menyadarkan teman-temanku.

 Setelah itu aku pun melaporkan kasus tersebut ke kepolisian. Aku melaporkan dengan tuduhan penganiyayaan dan kepemilikan narkoba oleh saudari nurlisa. Aku melakukan itu hanya untuk membuat nurlisa jera.  Akhirnya nurlisa di tangkap dan dipenjarakan. Saya berharap nurlisa bisa sadar akan semua perbuatannya selama ini.

Joshua  telah menyadari kalau sebenarnya pergaulannya dia sudah termasuk pergaulan yang tidak sehat. Dan dia juga baru sadar kalau selama ini nurlisa sebenarnya telah menularkan aura negative padanya. Aku  yang tak mau lihat joshua terpuruk, aku membantu joshua untuk bangkit kembali dan menjadi yang lebih baik. Setelah beberapa bulan joshua kembali menjadi dirinya sendiri lagi. ia terlihat lebih segar ketika lepas dari nurlisa. Hmm, aku senang melihat dia kembali lagi.
*****
Pada saat aku sedang dikelas, tiba-tiba temanku datang dan memberi tahukan ku kalau joshua ingin bertemu denganku di lapangan basket ada hal yang ingin ia sampaikan padaku. Aku pun segera kesana untuk menemuinya.
“golda, terima kasih atas semua hal yang kamu lakukan padaku” kata joshua.
“ah, iya. Sama-sama, aku senang melihatmu seperti sekarang ini” kataku.
“golda ada hal yang ingin aku katakan padamu” kata joshua
“apa itu?” tanyaku
“golda, aku menyukaimu. Apakah kamu mau menjadi pacarku?” tanya joshua
Aku sangat kaget dengan pertanyaan joshua, Pertanyaan yang tak pernah kuduga. Apakah aku ini mimpi ? Aku pun mencoba mencubit kulitku, akh emang terasa sakit. Berarti ini benar. Namun aku tak mau langsung menjawab karna aku ingin menge-testnya apakah ia benar-benar serius denganku.
“Sebelum aku menjawabnya aku ingin tanya sesuatu padamu” kataku.
“apa itu? Tanyalah sesukamu” kata joshua.
“apa yang membuatmu bisa menyukaiku?, aku kan tidak cantik dan tidak menarik. Aku hanya gadis biasa yang sedikit sombong” kataku.
“aku menyukaimu bukan karna kecantikan tapi aku menyukaimu karna hatimu yang bersih dan baik” kata joshua.
“hmm,, kamu tau dari mana hatiku ini bersih?” tanya ku.
“ aku tak tau dari siapa-siapa, aku yang merasakan kalau hatimu itu bersih” kata joshua.
aku terdiam dan berfikir sebentar.
“hei, golda. Gimana jawabanmu?” tanya joshua lagi
“ya, aku mau jadi pacarmu” kataku
“hah. Kamu serius, thanks golda sudah mau menerimaku” ujar joshua.
“iya, aku senang bisa menjadi bagian yang penting dalam hidupmu” kataku
“hmm aku ingin kamu selalu bersamaku sampai kapan pun, karna kamu adalah penyemangat hidupku” kata Joshua
“baiklah aku akan selalu bersamamu, aku berharap kamu tak akan pernah berpaling dariku”kataku sambil bercanda.
“huh? Lihat nanti aja ya, aku akan pertimbangkan itu” jawab Joshua dengan nada yang bercanda pula.
“iii,Joshua. Kamu ya” kataku.

cinta yang aku wujudkan untuk joshua merupakan cinta yang tulus dari hatiku yang bersih, tanpa cinta yang tulus itu aku tak bakalan mempunyai keinginan untuk merubah joshua. Jadi cintaku itu merupakan cinta higienis yang aku ciptakan. Cinta yang memberikan aura positif bagi orang yang dicintainya. Joshua pun diam-diam menggenggam tangan ku, kita berduapun tersenyum saling memandang langit di atas sekolah kami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar